Kamis, 29 September 2011

Reviving Stewardship – Transforming Stewards, Bandung 29 September – 1 Oktober 2011.


Bandung,  29 September 2011 hari di mana para gembala dan istri mengikuti Seminar Penatalayanan

Pdt. W. Mandolang Dir. Penatalayan SSD
Se Bandung Raya. Departement Penatalayan dalam hal ini Pdt. S. Situmorang selaku direktur Penatalayanan untuk Konferens Jawa Barat mengadakan seminar penatalayanan. Seminar kali ini menghadirkan para pembicara dari SSD dan UNI, Pdt. W. Mandolang adalah direktur Penatalayanan untuk SSD dan Pdt. D. Soewarso direktur penatayanan UNI Kawasan Barat Indonesia. Seminar ini didahului dengan penyambutan kepada para tamu, dan penyambutan ini dilakukan di jemaat Cihampelas. Pada hari kamis 29 September 2011 acara diadakan di aula IPH, di mana acara di mulai pada pukul 08:20 WIB dengan pemimpin acara Pdt. H. Silitonga sementara renungan adalah Pdt. D.E.W. Silitonga. Renungan dengan thema “Penatalayan Yang Baik” dimana dalam uraiannya menguraikan 5 bagian yang menjadi pilar, diantaranya:
Pengalungan Slempang

1.       Dalam perkataan
2.       Dalam tingkah laku
3.       Dalam kasih
4.       Dalam kesetiaan
5.       Dalam kesucian
Dalam Perkataan: seorang pendeta diharapkan menjadi teladan dalam perkataan.
Dalam Tingkah laku: seorang pendeta menjadi teladan dalam gaya hidup, baik dalam berpakaian dan penampilan.

Pdt. D. Soewarso, Dir. Penatalayan UNI

Para gembala dan istri

Dalam Kasih: Matius 7:12 “segala sesutau yang kamu kehendaki supaya orang berbuat kepadamu, pebuatlah demikian juga kepada mereka.
Dalam Kesetiaan: hendaknya setiap gembala jemaat setia dalam perkara yang kecil.

keluarga Pdtm. J. Sianipar

Dalam Kesucian: Ibrani 12:14 berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun melihat Tuhan. Pada sesi yang pertama  dibawakan oleh Pdt. W. Mandolang di mana materi yang diberikan adalah “Perubahan Paradigma Yang Baru Dalam Pemberian” penjelasan  melingkupi  Up Reach, Outh Reach, Reach A Cross. Harapan yang diharapkan adalah kiranya dalam melaksanakan program bukan hanya sebuah slogan yang hanya di lihat saja melainkan masing-masing jemaat serta para pendeta melakukannya. Selain yang dipaparkan dalam materinya nara sumber juga menceritakan pengalamannya sebagai seorang gembala. Materi di tutup dengan sebuah ajakan “Penatalayan adalah masuknya kepimipinan Yesus Kristus ke bagian dalam dari budaya dan pengalaman kemanusiaan kita, dan mengubah sistem kepercayaan kita kepada nilai-nilai kerajaanNya.  Selanjutnya pada sesi yang kedua dibawakan oleh Pdt. D. Soewarso dan dalam uraian yang singkat beliau menjelaskan “Penatalayan Dalam Dunia Yang Berubah” di mana point  yang ditekankan adalah pertama dunia di mana Gereja Advent Lahir  Di mana Dunia Telah Berubah, yang kedua Gereja Advent hendaknya menyusaikan dalam pelayanan kepada dunia, yang ke tiga penatalayan adalah tekad hati kepada Allah, ke empat yaitu penatalayan merupakan tanggung jawab rohani setiap orang percaya. Selain ulasan yang diulas di atas Pdt. D. Soewarso juga menjelaskan perubahan gereja pada abad 20 dan abad 21. Sementara akhir dari makalahnya beliau memberikan sebuah kesimpulan:

Ibu BWA menyanyikan lagu

1.       Penatalayan adalah fondasi dari Allah
2.       Persepuluhan adalah pola hidup bagi semua umat yang percaya
3.       Umat Allah yang setia adalah umat yang konsisten dalam memberi
4.       Penatalayanan adalah sarana untuk Tell the World
Untuk sesi yang terakhir dibawakan oleh Pdt. W. Mandolang sebagai pembicara utama dan materi yang dibawakan adalah Penatalayanan mulai dengan Allah sebagai pencipta, dan Mengenal Dia sebagai pemilik segala sesuatu (hdup, waktu, kesanggupan, harta dll) serta Mengakui Dia sebagai Pemelihara kehidupan, dan mengatur ciptaanNya. Sebagai sebuah kesimpulan adalah biarlah hidup kita diserahkan kepada Allah dan Allah yang memberikan kebutuhan atau keperluan kita. Kasih Tuhan memberkati











Rabu, 28 September 2011

Pathfinder Fair Konferens Jawa Barat, UNAI 25 September 2011

UNAI – Parompong, hari minggu 25 September 2011 bagi Pathfinder  Konferens Jawa Barat merayakan hari Pathfinder Day yang  jatuh pada 24 September 2011, perayaan kali ini mengambil thema “Lestarikan  Alam, Tingkatkan Iman” acara di mulai jam 09:00 WIB, di mana acara tersebut dihadiri oleh Pdt. D. Panjaitan, Direktur Pemuda UNI untuk kawasan Barat indonesia, Pdt. D.E.W. Silitonga sebagai Sekertaris Konferens Jawa Barat serta para pembina maupun Master Guide dan MGR. Acara di mulai dengan parade setiap peserta dan selaku inspektur upacara adalah Pdt. D.E.W Silitonga sementara pemimpin upacara Billy Christopel Nappoe. Dalam amanat perayaan Pathfinder Day Pdt. Silitonga menekankan 3 hal yang diperhatikan oleh semua peserta. Ke 3 hal tersebut adalah:
1.       Kasih  - 1 Korintus 13:1-5
Kasih kepada Allah, sesama manusia, kepada alam ciptaan Tuhan.
2.        Melakukan hal-hal yang sederhana secara inovative dan kreasi  sebagai talena yang dimiliki oleh setiap orang muda.
3.       Rahasia keberhasilan.
Untuk menghasilkan sesauatu yang hebat perlu:
a.       Kerja keras
b.      Keteguhan hati
c.       Semangat
d.      Melakukan dengan berkesinambungan
e.      Dilakukan untuk kemulian Tuhan dan berkat bagi sesama
Saat dan sebelum selesai upacara diadakan Service Star (bintang pelayanan) di mana bintang pelayanan ini diberikan kepada para pembina dan Master Guide yang aktif dalam kepemudaan selama 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, 25 tahun, sementara untuk acara pembukaan sebagai resminya acara perayaan Pathfinder Day dipimpin oleh Pdt. D. Panjaitan dan juga pembukaan pameran sebagai tanda dimulainya semua kegiatan-kegiatan dalam perayaan itu. Di sana ada kegiatan basar yaitu menjual makanan dari setiap jemaat  yang datang.  Di acara basar ini ada berbagai jenis makanan yang di jual. Selain basar ada acara pameran yang juga tidak kalah menariknya di mana pameran ini menampilkan kegiatan yang pernah dilakukan di jemaat, kali ini pameran yang di tampilkan adalah tentang alam sesusai dengan thema dalam perayaan itu. Sebagai acara yang terakhir ditunggu-tunggu adalah Marching Drill (baris-berbaris dengan variasi). Kegiatan baris-bebaris dalam acara kali ini adalah untuk meningkatkan dan mendorong serta memotivasi semua orang muda dalam ide, kreativitas, serta meningkatkan mutu dari pembelajaran yang selama ini mereka ikuti. Peserta dalam perlombaan baris-berbaris dikuti oleh, UNAI dengan club CRUSADER, IPH dengan nama club WINNARS, Setiabudi dengan menggunakan nama EAGLES, Marantha memakai nama GARUDA, jemaat Punclut dengan clubnya ONE PEACE, jemaat Cihampelas menggunakan nama PINE TREE sementara dari jemaat Parompong  menampilkan clubnya yaitu DOVE. Semua club yang mengikuti Marching Drill menampilkan gerakan-gerakan yang sangat menarik dan banyak vareasi yang ditampilkan sehingga team juri yang dipimpin oleh Andri Suwandi dan Vebrin Hutagalung sulit untuk memberi penilaian yang tepat, oleh karena itu team juri memberikan penilaian secara kolektif mulai dari penilaian parade, basar, saat upacara, pameran dan lain-lain, maka  nilai yang dikumpulkan dari setiap kegiatan adalah untuk UNAI = 80 (silver), IPH = 90 (gold), Setiabudi = 88 (gold), Maranatha = 79 (silver), Punclut = 73 (silver), Cihampelas = 82 (gold), Parompong =  85 (gold), Naripan = 24 (silver). Sebagai acara terakhir adalah pemberian setifikat bagi setiap peserta yang datang, dan acara ditutup pada pukul 15:30. Smoga acara ini dapat memberikan semangat kepada seluruh pemuda dan pemudi yang ada di konferens Jawa Barat. By Slamet W Nappoe. Direktur Pemuda, Komunikasi, PARL, 1000 MM, Amicus.








Shepherding And Tell The World Seminar "Revival For Mission" hari ke Tiga (selesai)


Pdt. J Lubis. Vice Precident SSD

UNAI,  22 September 2011 adalah hari ke tiga dalam acara Shepherding And Tell The World Seminar, sebagaimana biasanya acara didahului dengan renungan pagi. Untuk saat ini renungan dibawakan oleh Pdt. DR. J.S. Peranginangin dengan mengambil thema “7 C’s” dan yang dimaksud dengan “7C’s” adalah:
1.       Calling
2.       Commitment
3.       Covenant
4.       Coach

Pdt. H.E. Sinaga. Dir. Kependetaan SSD

5.       Counsellor
6.       Competenci
7.       Commissioning

Dalam penutupan khotbahnya Pdt. J.S. Peranginangin mengajak semua para pendeta dan istri hendaknya menjadi pelayan yang sungguh-sungguh sehingga jemaat memperoleh berkat.

Bandung Barat dalam lagu

Keluarga Pdt. H. Silitonga

Pdt. J.S. Peranginangin

Pdt. E. Panjaitan - Dir. Kependetaan UNI

Pdt. J. Lubis selaku vice precident untuk SSD, membawakan makalahnya “Revival, Reformation and Beyond.” Untuk mengawali seminarnya Pdt. J. Lubis menceritakan pengalamannya dalam pelayanannya sebagai vice president mengujungi negara-negara yang dibawah naungan SSD, bukan itu saja beliau menceritakan bagaimana Revival di Banglades, Philipina, Cambodia, dll. Untuk materi dalam seminar ini nara sumber menjelaskan perihal kehidupan Yunus, mulai dari pasal pertama sampai pasal ke empat. Pasal pertama adalah Yunus running a way, pasal ke dua adalah Yunus running to God dan pasal ke tiga Running with God sementara di pasal ke empat adalah runing a head. Belilau juga memamparkan bagaimana seseorang yang dipilih Allah dalam jabatan tertentu , dan jika seseorang sudah dipilih oleh Allah serta berjalan bersama dengan Allah maka segala sesuatu yang dikerjakan maka akan berhasil. Akhir dari semua rangkean adalah kiranya dengan retreat pengerja dapat memberikan yang terbaik dalam pelayanan buat Tuhan. Maranatha by Slamet W Nappoe. Dir. PA KJB.

Para pendeta dan istri dalam mengikuti seminar











Rabu, 21 September 2011

Shepherding And Tell The World Seminar "REVIVAL FOR MISSION" hari ke 2 (kedua)


Kel. Pdt. S. Tjakrapawira

Kel. Pdt. DEW. Silitonga
UNAI, 21 September 2011 adalah hari ke dua dalam pertemuan Shepherding And Tell The World Seminar dengan thema “REVIVAL FOR MISSION” serta sub thema “Melalui Keteladanan Hidup Gembala Dan Istri Gembala Kita Tingkatkan Semangat Misi”. Di hari kedua ini didahului dengan renungan pagi, dan renungan pagi ini dibawakan oleh Pdt. E. Panjaitan selaku direktur kependetaan UNI. Renungan yang mengambil thema “Panggilan Yang Menuntut Pengorbanan” dengan ilustrasi kotbah yang di ambil dari cerita Abraham dalam panggilannya dari Ur-Kasdim menuju tanah yang tidak diketahui oleh Abraham. Selain itu pengkotbah juga menguraikan mengapa Allah memanggil  Abraham? Ada beberapa alasan mengapa Abraham di panggil, diantaranya:
1.       Abraham telah dibesarkan ditengah-tengah tahyul dan kekafiran
2.       Rumah tangga bapanya telah mengarah kepada pengawal-pengawal yang menyesatkan disekeliling mereka.
3.       Kesenangan dunia
4.       Untuk bapa yang besar bagi segala bangsa
Dengan kesimpulan bahwa hamba-hamba Tuhan atau para gembala menyediakan waktunya untuk berdoa dan berserah diri lebih banyak, sehingga para pendeta memperoleh kuasa.
Dalam session yang kedua dibawakan oleh Pdt. J. Rantung, sebagai sekertaris UNI, beliau membawakan materi “Mengapa Sebuah Kotbah Tidak Menarik?” ada beberapa point yang perlu diperhatikan dalam membuat khotbah.
a.       Man = orangnya
b.      Message = pekabarannya
c.       Method = metodenya

Sambutan kepada Pdt. J. Rantung
Kel. Pdtm. A. Naibaho

Berkhotbah bukanlah pekerjaan yang mudah, sebab berkhotbah bukanlah seperti film yang sering dilihat orang. Di mana ada artisnya, sutradaranya, dll. Namun berhotbah itu adalah hal yang dapat dimengerti oleh anggota jemaat dan mengangkat kerohanian, dalam waktu yang singkat, padat dan tepat serta tidak menyinggung perasaan anggota jemaat.

Pada session yang ketiga Pdt. H.E. Sinaga, menjelaskan “A Revival of True Godliness Among Us is the Greatest and Most Urgent”.  Dalam materi ini nara sumber menguraikan Revival dan Reformation. Revival adalah kebangkitan kebangunan rohani sementara Reformation yaitu perubahan dalam ide, kebiasaan, tabiat. Tujuan dari kedua diatas adalah harapan kita Yesus segere datang. Bukan hanya itu saja namun nara sumber menjelaskan lebih lanjut perihal ciri dari kebangunan rohani adalah:
1.       Berdoa dengan sungguh-sungguh dari hati yang tulus – Kisah 1:14
2.       Penyelidikan yang mendalam kepada Firman Allah.
 3.       Memenangkan jiwa dengan semangat (commitment to      win    lost people)



Kel. Q. Aritonang

Bandung Utara dalam lagu

Akibat dari kebangunan rohani adalah: Kecurahan Roh Kudus, banyak akan memuji Tuhan, pertobatan yang asli akan kelihatan. Banyak hal yang diuraikan dalam pelajaran yang diberikan oleh Pdt. H.E. Sinaga. Untuk kesimpulan dari materinya adalah agar semua pekerja yang ada di konferen Jawa Barat mendapat kecurahan Roh Kudus sehingga Tuhan segera datang.  Sementara session yang ke empat yaitu Pdt. J.S. Peranginangin, sebagai  ketua UNI  mengulas tentang “Setiap Gembala Jemaat Harus Mempunyai Renjana Kerja”  bukan teori saja yang diberikan namun juga pratek yang harus dikerjakan. Jadwal yang harus dikerjakan adalah Mingguan, Bulanan, dan Tahunan. Selanjutnya nara sumber juga memberikan arah yang tepat dalam membuat jadwal sehingga tidak mengalami kegagalan dalam melaksanakan jadwal yang sudah disusun.  Akhir dari materinya adalah ajakan agar setiap gembala bertanggung jawab dengan pekerjaannya, sehinga anggota gereja memperoleh berkat. Acara ditutup pada pukul 16:30.











Selasa, 20 September 2011

Shepherding And Tell The World Seminar "REVIVAL FOR MISSION" hari I (pertama)

UNAI,  September 20-22, 2011 Konfreren Jawa Barat mengadakan pertemuan retreat pengerja dengan para pendeta dan istri. Dalam retreat ini menggunakan istilah Shepherding And Tell the World Seminar dengan thema utama “REVIVAL FOR MISSION” sementara sub themanya adalah “Melalui Keteladanan Hidup Gembala Dan Istri Gembala, Kita Tingkatkan Semangat Misi”. Dengan thema dan sub thema yang sangat menarik maka panitia mengundang para tamu dari Divisi dan UNI. Tamu yang datang dari Divisi adalah Pdt. H.E. Sinaga, direktur Kependetaan SSD, Pdt. J. Lubis, Vice President SSD sementara dari UNI adalah Pdt. E. Panjaitan direktur Kependetaan UNI. Karena begitu pentingnya acara ini untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam pengembalaan bagi para pendeta, maka panitia juga mengundang nara sumber dari kaum awam yang diwakili oleh bapak Dr. Pintoko Specialis Jantung bersama istri (Elisabeth). Untuk hari pertama acara pertemuan ini didahului dengan renungan dan kata sambutan  dibawakan oleh Pdt. S. Tjakrapawira sebagai ketua konferen dan akhir dari renungan adalah pengalungan selempang kepada para tamu yang sudah datang sebagai tanda selamat datang. Untuk session pertama dalam pertemuan ini adalah bapak Dr. Pintoko, di mana beliau membawakan materi “Kerinduan Anggota Jemaat Akan Pelayanan Pendeta dan Istri” dalam makalahnya beliau menekan beberapa hal yang patut di ingat oleh para gembala. Diantaranya: pertama adalah diharapkan para gembala dapat merangkul semua semua anggota dan komponen yang ada di konferen Jawa Barat. Yang kedua hendakmya para pendeta mau berkorban dalam pelayanan sebagai seorang pendeta, dan yang ketiga adalah para pelayan hendak mempunyai kreativitas baik dalam perlawatan maupun dalam pencarian dana. Dalam session ini diharapkan para pendeta baik yang di kanator maupun yang diladang hendaknya bersatu dalam pelayanan. Sementara session ke II dibawakan oleh Pdt. H.E. Sinaga sebagai direktur Kependetaan SSD, pembicara membawakan materinya adalah “Leadrship”. Dalam urainnya sungguh menarik oleh karena dengan pengalamannya sebagai seorang pemimpin mulai dari bawah hingga mencapai kedudukan yang tinggi. Ada 10 point yang penting dalam pelayanan sebagai pegaiwai maupun pemimpin, diantaranya:
1.       Jangan salahkan pemimpin untuk keputusan yang tidak populer
2.       Bertarunglah dengan pemimpin anda jika perlu, tetapi melakukan secara pribadi hindari sesuatu yang memalukan, dan jangan ungkapkan kepada orang lain apa yang dibicarakan.
3.       Buat keputusan, kemudian jalankan melewati pemimpin menggunakan inisiative anda.
4.       Menerima tanggung jawab setiap kali ditawarkan.
5.       Katakan kebenaran dan tidak berdalih, pemimpin anda akan memberikan saran dalam rantai komando berdasarkan pada apa yang anda katakan.
6.       Kerjakan pekerjaan rumah anda, berikan pemimpin anda semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan.
7.       Ketika membuat rekomendasi, ingat siapa yang mungkin akan harus menerapkannya.
8.       Berikan informasi terkini tentang apa yang terjadi di gereja.
9.       Jika anda melihat masalah, anda harus memperbaikinya jangan kawatir dengan pujian.
10.   Bekerjalah setiap hari dengan jujur, tetapi jangan pernah melupakan kebutuhan keluarga.
Dengan 10 point di atas diharapkan agar semua pegawai (para gembala) maupun officer dan departement dapat menjadi kesatuan yang solid dalam menjalankan pelayanan untuk Tuhan.
Untuk Session yang ketiga dibawakan oleh Pdt E. Panjaitan, direktur kependetaan UNI, dan materi yang dibawakan adalah “Etika Kependetaan”. Nara sumber menekan bagaimana menjaga moral dari setiap pelayan dipengembalaan. Salah satu yang ditekankan adalah masalah SEX yang sering terjadi dikalangan para pendeta baik dalam menggunakan Teknology Informasi (Laptop, IPAD dll) yaitu mudahnya dalam mencari informasi kususnya film porno.
Session terkahir ke IV, dibawakan oleh Pdt. H.E. Sinaga dimana penekannya adalah “pengampunan seorang gembala”. Sekiranya di hari pertama ini dapat menjadikan para gembala menjadi gembala yang bermutu dan penuh kreativitas. ...BERSAMBUNG




Jumat, 09 September 2011

PELATIHAN PEMBUATAN FILM

 
 Bandung, 26-28 Agustus 2011 bertempat di  Vila Istana Bunga- Parompong, telah diadakan Pelatihan Pembuatan Film Rohani. Pelatihan ini melibatkan beberapa nara sumber dari HOPE CHANEL. Di antara nara sumber yang datang adalah Pdt. Dr. M. Palar, Bpk. Donald Weley, Ibu Eva Pricilla Sari Retor, Ibu Devie Grace Longkutoy, Ibu Poetry Ander, Bpk. Vicky Gasing dan Bpk. Sebastian Wagiran. Dalam acara Pelatihan ini dihadiri oleh utusan jemaat yang ada di Konfrens Jawa Barat. Para utusan yang datang adalah Jemaat Cihampelas, Maranatha, IPH, UNAI, Merbabu, Cirebon, Caritas, Punclut, Cimindi Raya, Cicaheum, Naripan. Pelatihan ini sungguh luar biasa oleh karena selama 3 hari tidak ada waktu yang terlewatkan dengan begitu saja. Hari pertama di mulai dengan pendarftaran para peserta, dan sore hari acara di mulai dengan buka sabat dan kata sambutan dari direktur Pemuda KJB yaitu Pdt. Slamet W Nappoe, untuk tidak membuang-buang waktu acara dilanjutkan dengan materi “Bagaimana cara kerja dari pembuatan film” sampai pada pukul 21:30.
Di pagi hari peserta diwajibkan bangun jam 04:30 di mana acara ini adalah meditsai Alkitab. Pada pukul 07:30 acara sudah dimulai dengan materi lanjutan yang sudah diberikan, sementara sekolah sabat disatukan dan kotbah oleh Pdt. Dr. M. Palar. Di siang hari sampai sore hari materi yang diberikan adalah bagaimana menggunakan kamera dengan gambar yang lebih baik dan efek cahaya serta pratek dalam penyusunan naskah pembuatan film rohani. Dalam pembuatan naskah dibagi atas beberapa kelompok sehingga naskah atau cerita akan berbeda satu kelompok dengan kelompok yang lainnya. Selama beberapa jam lamanya semua peserta merasakan waktu yang begitu singkat oleh karena teori dan pratek membutuhkan pemikiran dan ide yang baik sehingga dirasakan oleh semua peserta bahwa waktunya kurang.
Pada hari minggu pagi semua peserta wajib dan sudah menyelesaikan naskah yang akan difilmkan.  Dan pada akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu adalah pembuatan film. Dalam pembuatan film ini terdiri dari sutradara, bagian editing, pemain, kamerawan, dll.  Saat pembuatan film semua kelompok  mengambil tempat baik indoor maupun outdoor sesuai dengan naskah atau ide cerita. Semua kelompok diberikan kesempatan membuta film hanya berdurasi 2 menit, namun dalam pratek pembuatannya membutuhkan waktu selama 3 jam. Pada pukul 12:30 semua kelompok sudah mengedit gambar atau film yang akan ditanyangkan, dan jam 1:30 beberapa kelompok berhasil membuat film dan itu diperlihatkan kepada semua peserta.
Dari setiap film yang sudah di tanyangkan akan ada koreksi atau komentar dari para nara sumber maupun peserta dengan tujuan agar pembuatan film yang selanjutnya akan lebih baik dan sempurna. Semua rangkaian acara ditutup pada pukul 15:00 (hari minggu sore). Kami berharap bahwa dengan adanya  pelatihan pembuatan film ini dapat menjadikan orang muda yang ada di Kpnfrens Jawa Barat, lebih banyak membuat kretivitas dan ide-ide yang baru. Tuhan memberkati...KOMUNIKASI KJB