IPH – Bandung, untuk meningkatkan kerohanian bagi para pendeta se Konferens Jawa Barat, dari departemen kependetaan mengadakan Minggu Sembahyang sepanjang satu minggu mulai dari tanggal 6-10 Pebuari 2012 yang diadakan di AULA IPH. Dalam acara ini dimana pembicara berasal dari UNAI, yaitu Pdt. Hengkok, beliau adalah dekan Fakultas Teology UNAI dan kepala Ground.
Untuk hari pertama pembicara menguraikan firman Allah dalam Ulangan 6:5-7, dimana Allah memanggil kita untuk melalukan pekerjaan yang utama (prioritas) sebagai pendeta, dan mengikuti perintah Allah sebagai penuntun untuk melakukan pekerjaan. Allah meminta segenap pikiran, fisik dan waktunya untuk digunakan dalam pelayanan sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali. Ada banyak orang yang akan masuk sorga bukan oleh karena makan daging tapi oleh karena mengikuti apa yang Tuhan perintahkan. Selain itu pembicara menekankan kondisi akhir jaman yang diaplikasikan kepada kehidupan pribadi.
Padahari kedua dalam minggu sembahyang, Pdt. Hengkok membawakan BagaimanaPentingnya Doa, dengan didahului cerita dari hal mengapa dosa dari seorang bapa berakibat (diturunkan) kepada anak-anaknya? Pertanyaan dan pembahasan yang menarik yang diambil dari kitab Perjanjian Lama maupun Baru, selain pemaparan yang menarik pembicara juga memaparkan kisah nyata yang diambil dalam kitab Lukas 5:15 “penyembuhan penyakit kusta” denga beberapa kesimpulan diantaranya: 1.Banyak orang mendengarkan namun tidak mengerti apa yang Allah inginkan.
2. Tuhan menginkan kita untuk mendengarkan dan mengerti
bukan hanya disembuhkan.
3. Ulangan 4:5 Tuhan itu Esa..kasihi Tuhan sengan segenap
hatimu..
4. Jika kita berdoa hendaknya untuk kepentingan orang lain dan
berfokus kepada Allah.
5. Ada beberapa contoh tokoh atau nabi yang berdoa untuk
kepentingan uamat dan bangsanya diantaranya, Daniel, Daud,
Yermia dan masih tokoh Alkitab lainnya. Akhir dari kotbahnya adalah agar doa kita mempunyai
fokus yang benar-benar tertuju kepada Allah dan kepentingan umat baru yang terakhir kepada
diri sendiri (Lukas 11).
Hari ke tiga, acara dimulai dengan nyanyian yang dibawaka dari wilayah Bandung Barat. Dan untuk hari ketiga pembicara melanjutkan seri pelajaran tentang doa yang diungkapan dalam judul kotbahnya “Kerendahan Hati” Pdt. Hengkok menceritakan tentang pengalamannya berdoa setiap hari, pengalaman dimana selalu berdoa tapi jiwanya kosong demikian juga umat Tuhan jika berdoa selalu sering terburu-buru dalam doa kepada Allah, sering kali doa kita seperti CD, hati kita tidak terhubung dalam kebenaran. Untuk menegaskan serta menjelaskan berdoa dengan kerendahan hati pembicara mengambil bebera ayat Alkitab sebagai rujukan diantaranya:
1. Yakobus 1:9...cepat mendengar lambat berbicara..
2. Amsal 16:5..setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi Tuhan.
3. 1 Petrus 5:5,6 “ Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Ayat 6 “ Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” Pendekatan aplikatif adalah jangan pernah kita merasa iri hati kepada orang yang mempunyai kedudukan dalam organisasi, dan jangan mencari kedudukan.
4. Lukas 11:43 “Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.
Pendekatan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari adalah apakah kita senang menjadi pdt tersohor? Apakah kita senang menjadi terdepan? Apakah kita merasa bangga orang memanggil kita doktor?
5. Matius 23:6-12
Ayat 6 mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;
Ayat 7 mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
Ayat 8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.
Ayat 9 Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Ayat 10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Ayat 11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Ayat 12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan
jangan kita mempunyai fokus kepada gelar..yang membawa kita kepda kesemobongan
6. Matius 20:30-34.. sebagai pendekatan aplikatif adalah kita buta..kita tidak bisa melihat diri kita sebagaina kita melihat orang lain. Yesus akan mebuka mata kita, membuka kesembongan kita.
Sementara di hari ke empat pembicara menekankan Baptisan Roh sebagai topik pembicaraannya, sebagaimana biasanya sebelum acara pembahasan dimulai, acara didahului lagu special yang dibawakan oleh wilayah Bandung Utara, dan selanjutnya Firman Tuhan dalam Matius 3:11-17, Yoh 4:9 sebagai pembuka dalam renungan dihari yang ke empat. Ayat diatas adalah ayat yang memberikan motivasi agar setiap Umat Tuhan mencari sumber mata air, sebab sumber mata air itu ada ketika Yesus ada di hati para pendeta. Baptisan roh kudus adalah suatu pengalaman yang berbeda . Yoh 7:35-37 ...Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
Ayat 38 “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Jika roh kudus mengalir keluar dari kita seperti air sungai, kita tidak lagi menjadi haus, kita tidak lagi berseru kepada roh kudus oleh karena sudah mengalir dihati kita. Untuk penekanan yang lebih jauh pembicara memberikan pertanyaan: Kenapa roh kudus belum dicurahkan? Karena Yesus belum ditinggikan. Oleh karena itu semua pengerja harus meninggikan Yesus baru Roh Kudus itu dicurahkan. Kisah 2:32 dan Lukas 24:46-49 adalah pasal tentang kecurahan Roh Kudus untuk semua pengerja dan kaum awam dalam memberitakan injil. Dan sebagai penutup dalam renungannya, beliau mengungkapkan tentang janji Allah yang terdapat dalam kitab Yoel 2:28; Kisah 1: 38. Kisah 2:1-4, 36.
Sebagai hari terakhir dalam pekan doa Para Pendeta, diadakan acara Perjamuan Kudus. Semua pengerja (pendeta dan istri) ikut serta dalam acara yang sakral dalam perjamuan kudus itu. Diacara Perjamuan ada beberapa lagu yang dinyanyikan sehingga membuat suasana menjadi sangat mengharukan hati. Akhir dari semua rangkaian minggu sembahyang itu, ditutup dengan doa oleh Pdt. Hengkok pada pukul 11:00 WIB. Amin.