Selasa, 20 September 2011

Shepherding And Tell The World Seminar "REVIVAL FOR MISSION" hari I (pertama)

UNAI,  September 20-22, 2011 Konfreren Jawa Barat mengadakan pertemuan retreat pengerja dengan para pendeta dan istri. Dalam retreat ini menggunakan istilah Shepherding And Tell the World Seminar dengan thema utama “REVIVAL FOR MISSION” sementara sub themanya adalah “Melalui Keteladanan Hidup Gembala Dan Istri Gembala, Kita Tingkatkan Semangat Misi”. Dengan thema dan sub thema yang sangat menarik maka panitia mengundang para tamu dari Divisi dan UNI. Tamu yang datang dari Divisi adalah Pdt. H.E. Sinaga, direktur Kependetaan SSD, Pdt. J. Lubis, Vice President SSD sementara dari UNI adalah Pdt. E. Panjaitan direktur Kependetaan UNI. Karena begitu pentingnya acara ini untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam pengembalaan bagi para pendeta, maka panitia juga mengundang nara sumber dari kaum awam yang diwakili oleh bapak Dr. Pintoko Specialis Jantung bersama istri (Elisabeth). Untuk hari pertama acara pertemuan ini didahului dengan renungan dan kata sambutan  dibawakan oleh Pdt. S. Tjakrapawira sebagai ketua konferen dan akhir dari renungan adalah pengalungan selempang kepada para tamu yang sudah datang sebagai tanda selamat datang. Untuk session pertama dalam pertemuan ini adalah bapak Dr. Pintoko, di mana beliau membawakan materi “Kerinduan Anggota Jemaat Akan Pelayanan Pendeta dan Istri” dalam makalahnya beliau menekan beberapa hal yang patut di ingat oleh para gembala. Diantaranya: pertama adalah diharapkan para gembala dapat merangkul semua semua anggota dan komponen yang ada di konferen Jawa Barat. Yang kedua hendakmya para pendeta mau berkorban dalam pelayanan sebagai seorang pendeta, dan yang ketiga adalah para pelayan hendak mempunyai kreativitas baik dalam perlawatan maupun dalam pencarian dana. Dalam session ini diharapkan para pendeta baik yang di kanator maupun yang diladang hendaknya bersatu dalam pelayanan. Sementara session ke II dibawakan oleh Pdt. H.E. Sinaga sebagai direktur Kependetaan SSD, pembicara membawakan materinya adalah “Leadrship”. Dalam urainnya sungguh menarik oleh karena dengan pengalamannya sebagai seorang pemimpin mulai dari bawah hingga mencapai kedudukan yang tinggi. Ada 10 point yang penting dalam pelayanan sebagai pegaiwai maupun pemimpin, diantaranya:
1.       Jangan salahkan pemimpin untuk keputusan yang tidak populer
2.       Bertarunglah dengan pemimpin anda jika perlu, tetapi melakukan secara pribadi hindari sesuatu yang memalukan, dan jangan ungkapkan kepada orang lain apa yang dibicarakan.
3.       Buat keputusan, kemudian jalankan melewati pemimpin menggunakan inisiative anda.
4.       Menerima tanggung jawab setiap kali ditawarkan.
5.       Katakan kebenaran dan tidak berdalih, pemimpin anda akan memberikan saran dalam rantai komando berdasarkan pada apa yang anda katakan.
6.       Kerjakan pekerjaan rumah anda, berikan pemimpin anda semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan.
7.       Ketika membuat rekomendasi, ingat siapa yang mungkin akan harus menerapkannya.
8.       Berikan informasi terkini tentang apa yang terjadi di gereja.
9.       Jika anda melihat masalah, anda harus memperbaikinya jangan kawatir dengan pujian.
10.   Bekerjalah setiap hari dengan jujur, tetapi jangan pernah melupakan kebutuhan keluarga.
Dengan 10 point di atas diharapkan agar semua pegawai (para gembala) maupun officer dan departement dapat menjadi kesatuan yang solid dalam menjalankan pelayanan untuk Tuhan.
Untuk Session yang ketiga dibawakan oleh Pdt E. Panjaitan, direktur kependetaan UNI, dan materi yang dibawakan adalah “Etika Kependetaan”. Nara sumber menekan bagaimana menjaga moral dari setiap pelayan dipengembalaan. Salah satu yang ditekankan adalah masalah SEX yang sering terjadi dikalangan para pendeta baik dalam menggunakan Teknology Informasi (Laptop, IPAD dll) yaitu mudahnya dalam mencari informasi kususnya film porno.
Session terkahir ke IV, dibawakan oleh Pdt. H.E. Sinaga dimana penekannya adalah “pengampunan seorang gembala”. Sekiranya di hari pertama ini dapat menjadikan para gembala menjadi gembala yang bermutu dan penuh kreativitas. ...BERSAMBUNG




Tidak ada komentar:

Posting Komentar